Anas bin Malik berkata, bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya diantara manusia ada yang
menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan, Namun ada juga yang menjadi
kunci kejelekan dan penutup pintu kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang-orang
yang Allah jadikan sebagai kunci kebaikan melalui kedua tangannya. Dan
celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kejelekan melalui
kedua tangannya”. (HR Ibnu Majah, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam
Shahih Sunan Ibnu Majah)
Dan barang siapa yang ingin dirinya
menjadi seseorang yang kunci pembuka pintu kebaikan serta menjadi penutup pintu
keburukan, maka hendaknya ia melakukan hal-hal berikut:
1. Mengikhlaskan segala perbuatan dan perkataan hanya untuk beribadah
kepada Allah. Karena hal tersebut adalah sumber kebaikan dan sumber kemuliaan
seseorang.
2. Berdoa kepada Allah agar diberi taufik menjadi seseorang yang membuka
pintu kebaikan. Karena sesungguhnya doa adalah kunci segala kebaikan, dan Allah
tidak akan menolak doa seorang hamba yang beriman yang memohon kepadanya.
3. Bersemangat dalam menuntut ilmu dan memperdalamnya. Karena sesungguhnya
ilmu mendorong seseorang kepada kebaikan dan kemuliaan, serta menghalangi dari
perbuatan jelek dan kerusakan.
4. Senantiasa beribadah kepada Allah, terlebih-lebih dalam hal-hal yang
wajib. Dan lebih khusus dalam masalah shalat, karena shalat dapat mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar.
5. Bersikap dengan akhlak yang mulia dan lemah lembut, serta jauh dari
akhlak yang buruk dan tidak beradab.
6. Berteman dengan orang-orang yang baik dan berkumpul dengan orang-orang
shalih. Karena sesungguhnya dengan berkumpul bersama mereka, para malaikat akan
menyelimutinya dan rahmat Allah akan mengelilinginya. Serta jauhilah
perkumpulan orang-orang yang buruk dan jelek, karena mereka adalah pengikut
para setan.
7. Menasehati orang lain, baik yang dikenal atau tidak dikenal, agar
menyibukkan mereka dengan kebaikan dan menjauhkannya dari kejelekan.
8. Selalu mengingat akan hari akhir, dimana seorang hamba akan berdiri
dihadapan Allah Ta’ala. Maka seseorang yang senantiasa berbuat baik akan
dibalas dengan kebaikan dan orang yang jelek dibalas dengan kejelekan pula, sebagaimana
firman Allah Ta’ala;
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar dzarrah pun,
niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal
kejelekann sekecil dzarrah, pasti ia akan mendapatkan balasannya”. (QS.
Al-Zalzalah 7-8).
9. Dan yang tidak kalah penting adalah seorang hamba senantiasa berharap
agar mendapatkan kebaikan, serta berusaha memberi manfaat kepada yang lainnya.
Sehingga apabila ia sungguh-sungguh berniat dan berharap akan mendapatkan
kebaikan serta memohon kepada Allah akannya, maka dengan izin Allah, ia akan
menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan.
Dan Allah Maha Kuasa atas
hamba-hambanya untuk diberikan taufik dan dibukakan padanya pintu kebaikan bagi
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah-lah sebaik-baik dzat yang membuka pintu
kebaikan.
- Muslim.com.id
2 comments:
Izin share kak gambar dan tulisannya
alhamdulillah bermanfaat
Post a Comment